TUGAS KELOMPOK
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR
TEKNIK MEMBACA DALAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidiakn Bahasa Indonesia
Oleh :
Bonita Kusnawati A510150256
Ilmy Saputri A510150257
Ridwan Amrullah A510150272
Tivana Aulia Sasmito A510156009
PROGRAM STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
- Teknik ECOLA (Extending Concept through Language Activities)
Kerangka pembelajaran dengan teknik Ecola yang terpenting terletak pada pengalaman-pengalaman belajar meliputi:
- membaca dengan tujuan tertentu
- tanggapan tertulis
- diskusi
- self monitoring
Adapun langkah-langkah penerapan teknik ecola adalah sebagai berikut :
- Menentukan Tujuan yang Komunikatif
Pendidik dapat mendorong siswa agar melakukan diskusi di dalam kelas untuk menentukan tujuan membaca mereka. Para siswalah sebaiknya yang menentukan sendiri tujuan mereka dalam membaca. Penentuan tujuan membaca dapat puladidasarkan pada pertimbangan tujuan penulis. Namun, siswa dapat menentukan tujuan mereka dengan mempertimbangkan alasan pendidikketika memberikan bacaan.
- Membaca dalam Hati
Para siswa diingatkan dengan tujuan mereka membaca sehingga memunculkan kesadaran bahwa mereka harus dapat mendukung interpretasi mereka dengan ide-ide dari bacaan, yang didasarkan latar belakang pengetahuan atau alasan-alasan mereka. Smith-Burke (Tierney, 1995: 240) menyarankan bahwa hal itu layak dilakukan untuk siswa yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula ketika membaca. Dalam hal itu juga layak dilakukan oleh para siswa dalam membaca di kelas karena teknik ini bisa mengembangkan kemampuan membaca secara individual.
- Mewujudkan Pemahaman melalui Aktivitas Menulis
Tujuan dari tahap ini adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk melakukan pemantauan diri dan mulai belajar untuk mengungkapkan apa yang tidak mereka mengerti. Selama melakukan tahap ini, setiap siswa menuliskan tanggapan atas seluruh pertanyaan dan tujuan membaca. Dalam menuliskan tanggapan, para siswa mendapat jaminantentang kerahasiaan jawaban mereka. Mereka didorong untuk menginterpretasikan dan menulis tentang segala yang membingungkan. Untuk mengklarifikasi masalah-masalah yang ditemui tersebut, para siswa didorong untuk bertanya kepada siswa lainnya. Hal ini merupakan tanggung jawab dari siswa yang lain untuk menjelaskan bagaimana mereka menghadapi masalah yang sama.
- Diskusi
Para siswa diorganisasikan ke dalam kelompok yang tidak lebih dari empat orang dan diberi batas waktu. Mereka diharapkan mendiskusikan hasil interpretasi mereka, membandingkan tanggapan, dan mengubah kesimpulan mereka. Setiap siswa diharapkan melakukan tukar gagasan dan menerangkan dasar kesimpulan mereka.
- Menulis dan Membandingkan
Tahap terakhir yang harus ditempuh oleh siswa, baik dalam kelompok kecil maupun secara individual, adalah memunculkan interpretasi yang lain. Jika hal tersebut dilakukan dalam kelompok, maka konsensus yang terjadi harus diperkaya dengan diskusi dan kesepakatan. Setelah meninjau hasil interpretasi yang telah dilengkapi, para siswa didorong untuk mendiskusikan perubahan interpretasi yang telah dibuat untuk mengungkapkan strategi yang mereka temukan.
Penerapan teknik Ecola dapat meningkatkan komprehensi membaca. Hal ini terjadi karena teknik ini memuat proses monitoring terhadap hasil interpretasi. Selain itu, teknik Ecola mendorong siswa untuk selalu mendiskusikan strategi yang efektif untuk memperoleh pemahaman yang baik. Proses diskusi yang dilakukan dalam teknik ini membangun kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam tim. Kerja sama yang terjalin merupakan langkah strategis untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam membaca.
- Teknik SAVI
Teknik membaca SAVI adalah satu dari banyak teknik atau metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yang mana teknik pembelajaran ini berfungsi agar dalam proses pembelajarannya berlangsung lebih menarik dan efektif.
Tujuan yang akan didapat dari menggunakan metode membaca SAVI diantaranya sebagai berikut:
(a)informasi yang akan didapat lebih efektif
(b)membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan atau menarik
(c)siswa lebih bersosialisasi atau kerja sama.
Serta metode, ada beberapa metode atau cara yang dapat dipakai dalam menerapkan teknik membaca SAVI yaitu:
(a)somantic yaitu melibatkan aktivitas fisik selama berlangsungnya proses belajar
(b)auditori yaitu memanfaatkan kedua pasang telinganya saat membaca
(c)visual yaitu mencakup melihat, menciptakan, dan mengintegrasikan segala macam indera
(d)intelektual yaitu menggunakan kekuatan berpikir untuk mengait-ngaitkan seluruh makna yang telah diperolehnya
Dan hasil yang akan didapat apabila menerapkan teknik membaca SAVI ialah:
(a) proses pembelajaran lebih efekti atau menyenangkan
(b) siswa mampu berkreasi atas pembelajaran yang telah diterimanya
(c) otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis
(d) membuat siswa mampu bekerjasama dengan temannya
(e) membangkitkan emosi positif siswa yang sangat membantu dalam suatu proses pembelajaran
(f) pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca SAVI akan berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
Kelebihan dan kekurangan pendekatan SAVI
Penerapan pendekatan SAVI dalam pembelajaran tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan pendekatan belajar lainnya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari pendekatan SAVI.
v Ada beberapa kelebihan dari pendekatan SAVI antara lain:
1) Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual;
2) Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif;
3) Mampu membangkitkan kreatifitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa;
4) Memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa melalui pembelajaran secara visual, auditori dan intelektual.
5) Pembelajaran lebih menarik dengan adanya permainan belajar.
6) Pendekatan yang ditawarkan tidak kaku tetapi dapat sangat bervariasi tergantung pada pokok bahasan, dan pembelajarn itu sendiri.
7) Dapat menciptakan lingkungan belajar yang posotof. Orang yang dapat belajar paling baik dalam lingkungan fisik, emosi dan sosial yang positif yaitu lingkungan yang tenang sekaligus menggugah semangat, adanya rasa minat dan kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajaran.
8) Adanya keterlibatan pembelajaran sepenuhnya orang dapat belajar paling baik jika dia terlihat secar penuh dan aktif serta mengambil tanggung jawb penuh dan aktif serta mengambil ta nggung jawab penuh atas usaha belajarnya sendiri. Belajar bukannlah sejenis olahraga untuk ditonton, melainkan menuntun peran serta semua pihak.
9) Terciptanya kerja sama diantara pembelajar. Biasanya belajar paling baik dalam lingkungan kerjasama.semua cara belajar cenderung bersifat sosial.
10) Merupakan variasi yang cocok untuk semua gaya belajar.
Orang dapat belajar dengan baik jika dia mempunyai banyak variasi pilihan belajar yang memungkinkannya untuk memanfaatkan seluruh indarnya dan menerapkan gaya belajar yang dikuasainya.
v Pendekatan SAVI juga memiliki kekuarangan, yaitu:
1) Pendekatan ini sangat menuntut adanya guru yang sempurna sehingga dapat memadukan keempat komponen dalam SAVI secara utuh;
2) Penerapan pendekatan ini membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga memerlukan biaya pendidikan yang sangat besar. Terutama untuk pengadaan media pembelajaran yang canggih dan menarik. Ini dapat dipenuhi pada sekolah-sekolah maju.
3) Pendekatan yang memang tidak kaku tetapi harus disesuaikan dengan pokok bahasan materi pembelajaran. Jadi tidak berlaku untuk semua pelajaran matematika
4) Pendekatan “SAVI” ini masih tergolong baru, banyak pengajar guru sekalipun yang belum menguasai pendekatan “SAVI” tersebut.
5) Pendekatan “SAVI” ini cenderung kepada keaktifan siswa, sehingga untuk siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kurang, menjadikan siswa itu minder.
- Teknik PQRST
PQRST merupakan salah satu dari teknik membaca yang diperkenalkan oleh Thomas, Ellen Lamar, Robinson dan H. Alan dalam buku mereka yang bertajuk” Inproving Reading In Every Class”. Nama PQRST merupakan sebuah singkatan, kepanjangannya. Yaitu :
- P: Preview, yakni melakukan pengamatan awal mengenai identitas dan sekilas tentang isi buku
- Q:Question, yakni mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan bacaan
- R: Read, yaitu membaca objek bacaan dengan lebih mendalam, cermat dan kritis sambil mencari jawaban atas semua pertanyaan yang telah dilontarkan
- S: Summarize, berarti meringkas isi bacaan
- T: Test, yakni melakukan pengkajian ulang pemahaman terhadap bacaan yang telah dibaca.
Tujuan Membaca PQRST
Tujuan dari teknik membaca dengan metode PQRST adalah memudahkan pembaca untuk memahami isi dari bacaan serta untuk memudahkan dalam mengingat kembali mengenai isi dari bacaan tersebut. Karena metode ini sangat memudahkan seseorang yang memiliki kemampuan rendah dalam memahami dan mengingat kembali tentang isi bacaan yang telah ia baca.
Langkah-langkah Membaca PQRST
- Preview (Tinjau)
Tinjau judul-judul utama di seluruh buku atau bab tertentu dengan memperhatikan judul-judul besar dan kecil padanya. Tujuan utama proses meninjau ini adalah agar Anda mendapatkan gambaran umum tentang isi-isi penting pada buku atau bab-bab dalam buku itu. Dengan mendapat gambaran segera tentang isi buku itu, pikiran Anda akan lebih berfokus pada isu-isu utama yang dibahas atau diutarakan pada buku tersebut.
- Question (Soal)
Soal, Anda dapat membuat judul besar dan kecil dalam bab itu sebagai pertanyaannya. Misalnya, judul untuk bagian ini adalah Meningkatkan Mutu Pembacaan. Jadi, bentuk pertanyaan yang bisa Anda buat adalah “Bagaimana saya dapat meningkatkan pembacaan saya?” Dengan adanya pertanyaan itu saat Anda membaca, fokus pikiran Anda akan lebih fokus pada mencari jawaban atau jawaban-jawaban tentang pertanyaan yang berfokus pada pikiran Anda pada saat Anda membaca.
- Read (Baca)
Baca satu bagian ke satu bagian lain untuk menemukan jawaban pertanyaan yang Anda telah bentuk itu. Sambil MEMBACA bahan bacaan Anda, perhatikan untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan yang Anda telah timbulkan itu. Ini merupakan suatu pembacaan yang aktif.. Oleh karena itu, carilah tempat di mana Anda bisa membaca dengan tetap konsentrasi. Dengan melakukan cara tersebut, Anda akan dapat meningkatkan efektivitas dan dampak proses pemahaman dan pengingatan Anda terhadap ide-ide utama bahan yang dibaca.
- Self-Recitation (Menyebut Sendiri)
Menyebut Sendiri adalah suatu proses di mana Anda mencoba ingat fakta-fakta utama bab atau bahan yang Anda telah baca. Akan lebih efisien jika Anda menyebutkan fakta-fakta kepada diri Anda sendiri secara lisan. Tujuan utamanya adalah untuk mengingat kembali apa yang Anda telah baca yaitu dengan menggabungkan semua proses (b), (c), dan (d) secara serentak.
- Test (Uji)
Uji diri Anda setelah Anda selesai membaca keseluruhan bab. Pikirkan berapa banyak ide-ide dari bab yang baru Anda baca itu yang dapat Anda ingat. Pada tingkat inilah Anda harus mulai menyimpan apa yang telah Anda pelajari ke dalam ingatan jangka panjang Anda. Dengan menggunakan Teknik Membaca PQRST, masalah terlalu banyak untuk dibaca akan dapat Anda atasi. Teknik Membaca PQRST ini memudah dan mempercepat proses pembacaan dan pengingatan Anda.
Dalam proses membaca dengan teknik PQRST terdapat hambatan :
- Membaca dengan menunjuk
Sebagian lagi ada yang membaca dengan menunjuk – nunjuk teks yang sedang di baca dengan jari atau alat tulis. Cara membaca seperti ini kurang cepat dan efisien karena si pembaca melakukan pembacaan kata demi kata. Disamping itu, cara membaca dengan menunjuk-nunjuk ini juga membuar tangan cepat lelah dan pada akhirnya bisa mempengaruhi daya tahan baca. Untuk mengatasinya dengan memasukkan jari yang suka menunjuk-nunjuk itu di tugaskan memegang buku yang sedang di baca.
- Membaca dengan menggerakan kepala
Pembaca yang mengikuti pembacaan kata demi kata. Di samping itu cara membaca dengan menggerakan kepala bisa juga mengakibatkan kepala cepat lelah dan pusing. Untuk mengatasi ini, pembaca bisa memegang dagu saat membaca.
- Keadaan lingkungan tidak mendukung
Banyak hal yang mempengaruhi dalam proses isi bacaan, salah satunya adalah dengan lingkungan. Sebagai orang merasa terganggu bila dalam melakukan kegiatan membaca ada orang yang mengganggu. Untuk mengatasi ini, mencari tempat yang tenang dalam melakukan kegiatan membaca.
- Daya tahan membaca cepat berkurang. Cara untuk mengatasinya adalah dengan belajar lebih lama atau membaca dengan lebih lama.
- Lampu/penerangan yang tidak mendukung. Mengubah posisi saat membaca sangat penting melihat oenerangan yang kurang yang nantinya akan berpengaruh pada mata.
- Munculnya kemalasan. Malas dalam membaca ada di setiap individu, tinggal bagaimana individu bisa mengatasi masalah dalam kemalasan membaca. Sebagai tenaga pendidik, kita dapat mencarikan bahan bacaan yang menarik seperti ada gambar dan banyak warna untuk membuat rasa ingin tahu timbul dengan sendirinya.
- Teknik SQ3R
- S- Survey (Kaji)
Mengumpul maklumat yang diperlukan supaya anda boleh fokus kepada apa yang dibaca dan fikirkan apa yang mahu dicapai melalui pembacaan. Masalah yang biasa saya dengar apabila pelajar membaca buku ialah, apabila mereka baca muka surat ke-3, mereka sudah lupa apa yang mereka baca di muka surat pertama dan kedua.
- Q- Question (Soal)
Menyoal diri sendiri untuk membantu minda anda fokus kepada apa yang sedang anda lakukan.
- R- Read (Baca)
Baca untuk mengisi maklumat ke dalam struktur pengetahuan yang telah anda bina melalui langkah S dan Q.Membaca sepatutnya ada kaitan dengan berfikir. Apabila anda membaca, anda akan berfikir. Sebab itulah ada satu pepatah yang mengatakan
- R- Recite (Lafazkan semula)
Melatih minda anda supaya fokus dan belajar sambil membaca.(Lafazkan semula ini tidak hanya bermaksud anda perlu sebut dengan kuat apa yang telah anda baca. Anda boleh hanya fikirkan dan sebutkan dalam hati. Langkah R- Recite ini menyuruh anda:
- Selepas habis membaca satu-satu bahagian atau bab, berhenti seketika dan cuba ingat semula apa yang telah anda baca.
- Ingat semula soalan-soalan anda dalam langkah awal tadi dan cuba jawab soalan-soalan tersebut. Anda cuma perlu jawab dalam minda anda sahaja. Jika anda tidak dapat jawab, buka semula muka surat yang anda telah baca dan cari semula jawapan tersebut dengan pantas. Aktiviti ini akan menambahkan kecekapan anda dalam mencari sesuatu maklumat dalam buku atau mana-mana bahan bacaan.
- Jika boleh, jangan teruskan membaca selagi anda tidak tahu apa jawapan yang anda sedang cari melalui bab tersebut.
- Setelah anda yakin anda faham dan dapat jawab soalan tersebut, teruskan membaca bab dan bahagian seterusnya.
- R- Review (Ulang)
Menyusun maklumat yang anda telah perolehi di dalam minda dan mula proses untuk mengingatinya.Jadi anda perlukan langkah terakhir ini. Apa yang patut anda lakukan ialah:
- Setelah anda habis membaca, lihat semula semua soalan yang telah anda fikirkan tadi. Cuba jawab semua soalan itu di dalam minda anda. Jika anda rasa anda yang anda tidak berapa ingat, anda boleh buka semula muka surat yang berkenaan dan cari maklumat tersebut.
- Bayangkan apa yang anda baca tadi dalam bentuk tayangan gambar, atau bayangkan apa yang anda baca tadi sebenarnya diceritakan oleh guru anda. Bayangkan anda melihat tayangan gambar dan penerangan itu dari awal hingga akhir.
- Anda juga boleh bayangkan soalan itu keluar dalam kertas peperiksaan di sekolah anda. Bayangkan, jika soalan itu benar-benar keluar, apa yang akan anda jawab.
- Akhir sekali, antara aktiviti yang paling berkesan untuk membuat anda ingat apa yang anda baca ialah dengan menulisnya di atas kertas. Anda tidak perlu tulis cantik-cantik seperti menulis nota yang lengkap. Anda cuma perlu menuliskan isi-isi penting yang telah anda pelajari menggunakan ayat anda sendiri.
Namun, dalam sebuah teknik pembelajaran tidak semuanya memiliki kekuatan atau keunggulan akan tetapi dapat dipastikan juga memiliki kelemahan atau kekurangan-kekurangan, begitupun dengan teknik SQ3R. Di bawah ini akan diuraikan kekuatan dan kelemahan dari teknik SQ3R, yaitu: Kekuatan Teknik SQ3R
- merupakan gabungan dari teknik-teknik membaca
- melalui tahapan-tahapan tertentu
- memudahkan pembaca untuk memahami keseluruhan isi bacaan
- dapat memperkirakan isi bacaan Kelemahan Teknik SQ3R
- membaca harus mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan
- memakan waktu yang banyak
- bisanya pembaca enggan mengikuti langkah-langkah
- hanya untuk membaca karangan atau buku buku ilmiah
Dari kekuatan dan kelemahan teknik SQ3R di atas yang paling penting dalam menggunakan teknik ini, guru dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut dengan melakukan upaya-upaya sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai secara optimal.
- Teknik SQ4R
Metode SQ4R mencakup lima tahapan kegiatan, yakni:
- Survey (penelitian pendahuluan)
Dalam tahap ini, pembaca mulai meneliti, meninjau, menjajaki dengan sepintas kilas untuk menemukan judul bab, subbab, dan keterangan gambar agar pembaca mengenal atau familiar terhadap materi bacaan yang akan dibaca secara detail dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit.
- Question (tanya)
Setelah melakukan survei, kita mungkin akan menemukan beberapa butir pertanyaan. Kita ajukan beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan pembimbing membaca agar terkonsentrasi dan terarah. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.
- Read (baca)
Sekarang mulailah membaca dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf. Sebagaimana kita ketahui, setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok. Jika kita menggabungkan keseluruhan pikiran pokok menjadi satu kesatuan, maka terceminlah ide-ide utama dari serangkaian paragraf-paragraf dalam satu wacana.
- Recite (ceritakan kembali dengan kata-kata sendiri)
Pada dasarnya Recite bertujuan untuk mengutarakan kembali berbagai informasi baik yang berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita maupun informasi lainnya yang kita anggap penting, merangkumnya, dan menyimpulkan atas apa yang sudah dibaca sesuai dengan versi pembaca.
- Record (menandai)
Record ini kita menandai hal-hal yang dipahami dari sebuah wacana untuk referensi dikemudian hari. Proses memilih dan menandai akan menuntun kita menemukan ide utama wacana tersebut. Suatu saat, ketika kita meninjau kembali wacananya, kita akan menemukan hal-hal yang penting dalam sebuah wacana tanpa harus membaca wacana secara keseluruhan.
- Review (tinjauan kembali)
Periksalah kembali keseluruhan bagian. Jangan diulang baca, hanya lihatlah pada judul-judul, gambar-gambar, diagram-diagram, tinjauan kembali pertanyaan-pertanyaan, dan sarana-sarana studi lainnya untuk meyakinkan bahwa kita telah mempunyai suatu gambaran yang lengkap mengenai wacana tersebut. Langkah atau tahap ini akan banyak menolong kita dalam mengingat bahan tersebut sehingga kita akan dapat dengan mudah mengingatnya di dalam kelas serta mengeluarkannya pada ujian akhir
Manfaat dari metode ini adalah membantu siswa untuk mengambil sikap bahwa buku yang akan dibaca tersebut sesuai keperluan/kebutuhan atau tidak. Metode ini bertujuan untuk membekali siswa dengan suatu pendekatan sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Tujuan tersebut mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif, dan efisien.
Metode ini merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca dan/ atau belajar karena metode ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal. Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.